27 Maret 2009

Aksara Murda dan Swara

aksara murda dan swara adalah huruf khusus yang ada dalam huruf jawa, untuk aksara murda hanya ada 8 buah yaitu Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga dan Ba.
sedangkan aksara swara ada lima, yatu A, I, U, E dan O.
fungsi dari aksara murda dan swara layaknya huruf kapital, dan hanya dipergunakan untuk menulis nama orang penting/terkenal dan tempat/daerah yang terkenal/besar.
penulisan aksara murda dan swara bisa hanya di depan saja, atau bisa di keseluruhan kata.
misal :

Indonesia
atau bisa ditulis berikut

Eropa
bisa juga ditulis seperti ini
selamt belajar, masih ada beberapa lagi untuk belajar huruf jawa........

17 Maret 2009

Belajar Menulis Jawa Lagi

kita lanjutkan belajar menulis jawa.....
dalam huruf jawa juga memiliki angka, sama seperti huruf latin yang sering kita gunakan sehari-hari, dalam menuliskan angka jawa selalu diapit dengan tanda “pada pangkat”. angka jawa juga berjumlah 9 buah dan juga ada angka 0. berikut adalah angka jawa dan tanda “pada pangkat” :


selain angka, huruf jawa juga memiliki beberapa tanda baca seperti titik (.) dan koma (,). untuk tanda titik disebut PADA LUNGSI, dan tanda koma disebut PADA LINGSA. Dalam penulisan dengan menggunakan huruf jawa, selalu diawali dengan ADEG-ADEG yaitu dua garis tegak diawal kalimat atau diawal paragaraf

dibawah ini adalah contoh untuk belajar menulis jawa beserta translate bahasa indonesia, tapi untuk bahasa jawa yang digunkan dibawah ini adalah bahasa jawa KRAMA INGGIL atau bahasa jawa halus yang biasa digunakan untuk menghormati orang lain


kalo kurang jelas gambarnya, klik kanan gambar, view image.

12 Maret 2009

download font JAWA

Oke kali ni istirahat dulu dari materi belajar menulis huruf jawa.....
bagi yang pengen punya font Jawa (Hanacaraka) bisa download disini,
selain dapat font juga ada panduan penggunaan font Jawa yang benar.

silakan mencoba......

09 Maret 2009

Huruf Pasangan

dalam huruf jawa dikenal juga huruf pasangan. huruf pasangan digunakan untuk menulis huruf yang mati ditengah kalimat. misalnya kita menulis "kanjeng", maka yang kita tuliskan adalah huruf Ka, Na, pasangan Ja letaknya dibawah Na, kemudian di atas Na diberi 'pepet' dan 'cecek'. seperti di bawah ini:

tidak semua huruf pasangan letaknya di bawah huruf yang dimatikan, tapi ada juga yang letaknya disamping dari huruf yang dimatikan (Ha, Sa, Pa) dan gabungan dari keduanya (Nya). bentukya bisa sama dengan huruf bakunya, juga bisa berbeda.

03 Maret 2009

Lanjutan Huruf Jawa

Oke ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya. kali ini saya tambahkan yang disebut sandangan (imbuhan) dalam huruf jawa. kalau huruf jawa tanpa sandangan hanya berbunyi A, tapi bila ditambah sandangan akan bisa dibaca dengan vokal lain.

1. Pepet

apabila huruf jawa diberi sandangan pepet maka akan dibaca E (baca: sEgEra). letak pepet yaitu berada di atas huruf yang akan dibuat vokal E tersebut.









2. Wulu
apabila huruf jawa diberi sandangan wulu maka akan dibaca I. bentuknya sama dengan pepet tapi ukurannya lebih kecil, peletakannya juga di atas huruf yang akan dibuat vokal I tersebut.










3. Taling
apabila huruf jawa diberi sandangan taling maka akan dibaca E (baca: Enak). letaknya disebelah kiri huruf (depan) yang akan divokalkan.










4. Taling Tarung
apabila huruf jawa diberi sandangan taling tarung maka akan dibaca O. Letak taling tetap disebelah kiri huruf/depan huruf sasaran, sedangkan tarung berada disebelah kanan huruf/belakang huruf.







5. Suku
apabila huruf jawa diberi sandangan suku maka akan dibaca U. letaknya menggantung dengan huruf yang divokalkan U tersebut.








6. Wignyan
wignyan adalah pengganti huruf mati H. apabila huruf diberi wignyan maka akan dibaca ...h misal "basaH". letaknya disebelah kanan huruf (di belakang).









7. Layar
apabila huruf jawa diberi sandangan layar maka huruf itu akan dibaca berakhir huruf R (....r), misal "besaR". letaknya di atas huruf.











8. Cecak/cecek
apabiala ditambah dengan cecak/cecek maka akan dibaca dengan akhiran NG (....ng), misal "pisaNG". letaknya di atas huruf.











9. Cakra
apabila ditambah dengan cakra maka akan dibaca dengan akhiran RA (...ra), misal "puTRA".
letaknya menggantung dibawah huruf. apabila ingin menulis "putri" maka pada huruf Ta ditambahi cakra dan wulu, begitu juga dengan ....ru. tentunya dengan sandangan yang sesuai.





10. Keret
fungsinya sama dengan cakra, tapi khusus untuk bunyi yang berakhir RE (....re), misal "KREtek". letaknya menggantung dibawah huruf.






11. Pengkal
fungsinya sama dengan cakra dan keret, tapi untuk yang menggunakan YA, misal "maDYA".










12. Pangkon
digunakan untuk mematikan huruf di akhir kata atau kalimat. hanya bisa berlaku untuk huruf-huruf selain H, R, dan NG.









ket: titik-titik adalah letak huruf utama.